Wacana sorgum sudah dikenal di Indonesia sejak 20 tahun lalu. (Foto: CropTrust) |
Biasanya sorgum ditanam di lahan kering. Tapi ternyata, di wilayah Bandung, tepatnya di Jalan Bojongkoneng No 2, Desa Bojongmanggu, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terdapat Kampung Sorgum yang sudah panen hingga ratusan ton.
Wacana penggunaan sorgum untuk bahan baku mi instan di tanah air sebetulnya sudah mulai digaungkan sejak 20 tahun lalu.
Ketua Petani Sorgum Desa Bojongmanggu, Neneng Supriatiningsih (47) mengatakan, Sorgum mulai dikenal di desanya sejak 1999.
Saat itu seorang tokoh masyarakat bernama H. Supardi yang lalu dipangggil Abah Sorgum menemukan serta merintis usaha tanaman Sorgum.
Abah Sorgum menemukan tanaman jenis ini di pinggir sungai kemudian mulai membudidayakannya di Desa Bojongmanggu.
"Akhirnya bertahan sampai sekarang, bahkan industrinya berjalan di sini sejak pertama kali ditemukan," kata Neneng.
Sorgum adalah tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak, dan bahan baku industri.
Sebagai bahan pangan, sorgum berada pada urutan ke-5 setelah gandum, jagung, padi, dan jelai.
"Kalau sorgum walaupun bisa tumbuh di mana saja tapi dia lebih suka sebenarnya tumbuh di tempat yang panas, makanya kalau di Indonesia itu banyaknya di Nusa Tenggara. Karena memang awalnya sorgum itu tumbuh di Afrika kemudian berkembang ke India dan Amerika," kata Neneng.
Saat ini pendistribusian sorgum dari Kabupaten Bandung baru untuk toko-toko organik di beberapa wilayah seperti di Bandung, Bekasi, Jakarta, dan Depok.
Sorgum merupakan tanaman pangan yang memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Makanya, sorgum disebut-sebut bisa menggantikan nasi. Pasalnya, sorgum punya karakteristik mirip nasi, walau kandungan nutrisinya berbeda.
Secara kesehatan, sorgum sangat baik dikonsumsi orang penderita diabetes. Tanaman pangan ini juga bisa membersihkan pencernaan atau darah.
"Kemudian bisa sebagai pangan untuk autis yang gluten free. Kemudian kolesterol, asam urat dan sebagainya. sorgum itu kalau dimakan kita akan kenyang lebih lama," Neneng menambakan.
Sejak 2017-2018 kampung sorgum sudah dikenal lantaran masuk juara nasional kategori desa dalam pengembangan dan budidaya Sorgum.
Kendati bisa menjadi pengganti bahan baku mi instan, sorgum mesti dicampur dengan bahan lainnya agar teksturnya kenyal dan lembut layaknya mi.
"Nah jadi harus dicampur dengan komoditi yang lain sebagai subtitusi namanya mocaf jadi itu untuk mengikat sorgum biar kalau diolah dia bisa lebih kenyal," Neneng mengungkapkan.