16/08/2022

Sudah Ada 15 Ribu Hektare Lahan Sorgum, Tersebar di Sejumlah Provinsi

Produksi sorgum nasional dipercepat untuk antisipasi krisis pangan (Foto:Croptrust)


Jakarta, IKNews.id - “Presiden sudah instruksikan pembuatan roadmap produksi dan hilirisasi sorgum hingga 2024 dalam rangka menghadapi krisis pangan,” kata Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, di gedung Bina Graha Jakarta, Senin (15/8).

Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena dampak kebijakan larangan ekspor gandum berkepanjangan dari sejumlah negara produsen. 

Contohnya, Kazahkstan melarang ekspor gandum hingga 30 September 2022, sementara Kirgizstan, India, Afghanistan, Aljazair, Serbia, dan Ukraina menahan ekspor gandumnya hingga 31 Desember 2022.

Dengan kenyataan seperti itu, keputusan untuk mengembangkan komoditas sendiri sebagai pengganti sangat penting. Akan tetapi, instruksi itu pastinya membawa implikasi terhadap lahan mana yang akan dipakai. 

Menurut Moeldoko, saat ini sudah ada pengembangan sorgum di lahan seluas 15 ribu hektare. Lahan tersebut tersebar di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, Jawa Timur, hingga Lampung. 

“Di NTT, produktivitas sorgum tiga sampai empat ton per hektare. Di Jawa sebanyak empat sampai lima ton per hektare. Ini masih bisa terus ditingkatkan,” Moeldoko menjelaskan.

Badan Pusat Statistik mencatat, Indonesia mengimpor biji gandum dan meslin sebanyak 5,5 juta ton pada Januari-Juli 2022. Angka tersebut turun jika dibandingkan impor dari periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebanyak 6,2 juta ton.

Gandum merupakan salah satu komoditas yang banyak digunakan di Indonesia untuk bahan baku roti, mie dan makanan lainnya. 

"Sumber impor biji gandum dan meslin Indonesia terdiversifikasi pada beberapa negara. Impor tersebut berasal dari delapan negara.,"kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto, saat konferensi pers secara daring, Senin (15/8).